Minggu, 10 April 2011

Petunjuk Teknis Pembuatan Jamur Kayu Edibel

Jamur Tiram, Kuping dan Shiitake merupakan jamur jenis kayu edibel yang penting untuk dibudidayakan saat ini. 
Beberapa hal penting dalam budidaya jamur kayu edibel, yaitu:
  1. Syarat Tumbuh Jamur kayu biasanya menghendaki temperatur lingkungan berkisar antara 24-26 Celcius dengan kelembaban udara berkisar 80-90 %. Untuk itu ketinggian tempat pembiakan berkisar antara 600-1000 meter dari permukaan laut. Diluar jangkauan ini, kecepatan angin akan berpengaruh pada kelembaban di tempat itu.
  2. Bibit jamur Bibit jamur kayu yang akan dibudidayakan sebaiknya diperoleh dari perusahaan yang memang mengembangkan jakur kayu edibel. Hal ini untuk menghindari bibit yang meragukan, terutama karena ada jenis jamur yang beracun. Biasanya bibit yang diinokulasi ke polybag ada dalam tahap F3.Tata cara pembuatan bibit F1, F2 dan F3.

Untuk membuat bibit F1 diperlukan media Potato Dextrose agar (PDA) atau Potato Dextrose Yeast Agar (PDYA).
Komposisi PDA sebagai berikut :
300 gram kentang, 20-30 gr Dextrose atau dapat diganti dengan gula pasir, Agar serbuk tanpa warna sebanyak 12 gr atau 1,5 batang Agar.
Cara Pembuatan PDA sebagai berikut :
  1. 300 gr kentang dikupas kulitnya dan dipotong kecil antara 0,5-1 cm2.
  2. Rebus kentang dalam 1 liter air. Perebusan dilakukan sampai kentang menjadi lunak dengan volume air tetap dijaga 1 liter.
  3. Saring air kentang, kemudian tambahkan agar dan gula dalam air hasil saringan dan panaskan lagi hingga Agar benar-benar larut. 
  4. Isikan PDA tadi kedalam botol bekas saos kira-kira 30 ml. Tutup dengan kapas atau sumbat karet lalu disterilkan menggunakan autoklaf.
Bila jarum manometer pada autoklaf sudah menunjukkan angka nol (0), maka klep pengeluaran dibuka dan kemudian sekrup penutup autoklaf dibuka. selanjutnya botol diangkat dan diletakkan dengan posisi miring agar PDA membeku. Setelah itu media F1 siap untuk digunakan.

Membuat Bibit F1
Untuk membuat bibit F1 perlu membuat cetakan spora. Jamur yang cukup tua diletakkan diatas kertas atau plastik yang telah diolesi media. Spora yang jatuh dipermukaan media pada kertas akan membentuk cetakan spora. Jika spora sudah disterilisasi dapat ditanam pada media PDA sehingga tumbuh miselium. Ini artinya F1 sudah tersedia.

Membuat bibit F2 dan F3
Media untuk bibit F2, F3 dan Polybag sama, yaitu terdiri dari serbuk kayugergaji 80%, bekat ul 20%, CaCO3 1%, Kelembaban 60-65% dan pH 6,8-7,2. Campuran ini kemudian dimasukkan kedalam botol bekas saos kira-kira sampai bagian bawah leher botol. 
Setelah itu, sterilisasi menggunakan autoklaf seperti pembuatan F1, hanya saja perlu menambah waktu kira-kira 10 menit karena serbuk gergaji merupakan isolator. Apabila telah selesai dilakukan maka bibit F1 siap untuk dibiakkan, tunggu 2 minggu maka akan tumbuh Miselium dan F2 siap untuk dijadikan stater pembuatan F3.
Pembuatan F3 sama dengan F2. Untuk selanjutnya F3 digunakan stater pada polibag.

3 komentar:

Rizka Permatasari mengatakan...

yap bener banget...
selain penting dibudidayakan, jamur ini juga memiliki berbagai manfaat kan...
bisa obat demam berdarah, meningkatkan daya tahan tubuh sampai pengobat kanker..
meski menanamnya agak sulit, tapi manfaatnya lebih besar...:D

Nopy Widian (093654005) mengatakan...

eHmm,.. misalnya ada jamur yang pada pembuatannya terkontaminasi itu gmn lely ?
gmn cara pencegahan agar media jamur tidak terkontaminasi ?

Laili Itu Saia, 093654020 mengatakan...

he'em bener baget teman, jamur selain enak d makan ternyata berkhasiat juga jadi selain makan kita juga sekalian minum obat hehee...
kl jamur yg terkontaminasi itu berarti waktu pembutan media ato penanaman kurang steril,. so slh satu pencegahannya dengan d sterilisasi ulang atau d autoclav lgee dah.,

Posting Komentar